Danau Melintang, Kalimantan Timur

 



Komentar

  1. Danau Melintang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Danau ini dikelilingi oleh hutan tropis yang masih alami. Danau ini memiliki luas sekitar 15 hektar dan kedalaman mencapai 40 meter. Danau Melintang memiliki keindahan alam danau yang masih alami ditengah-tengah danau terdapat sebuah pulau kecil yang disebut Pulau Kumala. Pulau Kumala ini memiliki luas sekitar 1,5 hektar dan dihuni oleh sekelompok monyet ekor panjang yang masih liar.

    Sebagai sebuah danau tropis yang terletak di daerah Kalimantan Timur, kondisi cuaca di Danau Melintang dapat dipengaruhi oleh musim-musim di wilayah tersebut. Secara umum, di Kalimantan Timur terdapat dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau biasanya terjadi antara bulan April hingga September, sementara musim hujan biasanya terjadi antara bulan Oktober hingga Maret. Pada musim kemarau, cuaca di Danau Melintang cenderung cerah dan kering dengan suhu yang cukup panas, mencapai sekitar 30-33 derajat Celsius pada siang hari. Namun, di malam hari suhu bisa turun hingga 22-25 derajat Celsius. Sementara pada musim hujan, cuaca di Danau Melintang cenderung lebih lembab dan basah dengan curah hujan yang cukup tinggi. Suhu pada musim ini lebih sejuk dengan suhu berkisar antara 24-28 derajat Celsius pada siang hari. Namun, pada musim ini, kondisi perairan bisa agak keruh dan gelombang di danau bisa lebih besar, sehingga aktivitas air seperti berperahu mungkin perlu dibatasi untuk keamanan.

    Dari tampilan timeline citra satelite dari tahun 2014 sampai dengan 2021 dapat disimpulkan beberapa analisa yang terlihat dari timeline tersebut. Terlihat adanya perubahan tutupan lahan, terutama daerah sekitar danau yang merupakan daerah hutan tropis. Dari tampilan timeline juga dapat dianalisa tutupan awan disekitar danau terlihat menyesuaikan dengan musim. Dimana terlihat tutupan awan pada bulan juli terlihat lebih banyak dibandingkan dengan waktu yang lain.

    BalasHapus
  2. Luar biasa ulasannya, walupun ditutupi oleh banyak awan, pak Ferian bisa melihat fenomena yang terjadi di sana. Mantaps

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulau Rempang, Riwayatmu Kini